Disebutkannya, penundaan pembuatan film dan pembatalan kedatangan Miyabi ke Indonesia merupakan respon positif dari PT Maxima Pictures yang diwakili produsernya, Ody Mulya pada Senin (13/10) lalu. Tepatnya, setelah Ody mendengar dan memperhatikan situasi yang berkembang saat ini.
Selama lima tahun terakhir pemerintah sangat mendorong upaya pembuatan film yang dilakukan oleh perusahaan film asing untuk melakukan syuting di Indonesia dalam rangka mempromosikan keindahan flora, fauna dan budaya Indonesia. Termasuk kehadiran aktor atau aktris, sepanjang untuk meningkatkan kualitas film Indonesia dengan tetap memperhatikan potensi dalam negeri.
Seperti halnya kehadiran
Julia Roberts yang saat ini sedang melakukan pengambilan gambar di Bali. Secara tak langsung, menurut Nuh, kehadiran bintang film Hollywood itu telah membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
"Paling tidak mereka telah bersedia mengeluarkan biaya sekitar 7 juta dollar AS, memesan tiga ratusan kamar hotel. Dan yang lebih penting lagi melibatkan sekitar enam ratusan sineas Indonesia," ungkap mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode 2003-2006.
Kehadiran Julia Roberts, lanjutnya, akan berpengaruh positif bukan saja bagi perekonomian Indonesia dan dunia pariwisatanya saja tapi juga membawa pengaruh bagi perkembangan perfilman nasional, mengingat tak sedikitnya para sineas Indonesia yang terlibat di dalam produksi mereka.
Hingga September 2009 tercatat sebanyak 84 perusahaan film asing membuat film dokumenter di Indonesia. Sedangkan, artis film yang pernah bermain di Indonesia antara lain Heather Lynn Sturm (Paku Kuntilanak), Cindy Lee Duck dan Leonard Urso Jr (Jaringan Terlarang), Christ Mitchum, Mike Abbat, dan Tanaka (Dendam Membara), Helmud Ashley, Winfred Glateader, Dyalaj Mayer Grazyna serta Chris Mitchum (Menentang Maut).